Tuesday, March 9, 2010

Permainan pertama

Seorang guru wanita sedang bersemangat mengajarkan sesuatu kepada
murid-muridnya. Ia duduk menghadap murid-muridnya.
Di tangan kirinya ada kapur, di tangan kanannya ada pemadam.Guru itu
berkata, "Saya ada satu permainan... Caranya begini, ditangan kiri
saya ada kapur, di tangan kanan ada pemadam. Jika saya angkat kapur
ini,
maka berserulah" Kapur!",jika saya angkat pemadam ini, maka katalah
"Pemadam!"

Murid-muridnya pun mengerti dan mengikuti. Guru berganti-gantian
mengangkat antara kanan dan kiri tangannya, semakin lama semakin
cepat.Beberapa saat kemudian guru kembali berkata, "Baik sekarang
perhatikan. Jika saya angkat kapur, maka sebutlah "Pemadam!", jika
saya angkat pemadam, maka katakanlah "Kapur!". Dan
diulangkan seperti tadi, tentu saja murid-murid tadi keliru dan kekok,
dan
sangat sukar untuk mengubahnya. Namun lambat laun, mereka sudah biasa
dan
tidak lagi kekok.

Selang beberapa saat, permainan berhenti.Sang guru tersenyum kepada murid-muridnya. "Murid-murid, begitulah kita ummat Islam. Mulanya
yang haq itu haq,yang
bathil itu bathil. Kita begitu jelas membezakannya. Namun kemudian,
musuh-musuh kita memaksakan kepada kita dengan perbagai cara,u ntuk
menukarkan sesuatu, dari yang haq menjadi bathil, dan sebaliknya.

Pertama-tama mungkin akan sukar bagi kita menerima hal tersebut, tapi kerana terus disosialisasikan dengan cara-cara menarik oleh mereka, akhirnya lambat
laun kamu akan terbiasa dengan hal itu. Dan anda mulai dapat
mengikutinya.

Musuh-musuh kamu tidak pernah berhenti membalik dan menukar nilai
dan etika. "Keluar berduaan, berkasih-kasihan tidak lagi sesuatu yang
pelik, Zina tidak lagi jadi persoalan, pakaian seksi menjadi
hal yang lumrah, sex sebelum nikah menjadi suatu hiburan dan trend,
materialistik kini menjadi suatu gaya hidup dan lain-lain." "Semuanya
sudah terbalik. Dan tanpa disedari, anda sedikit demi sedikit
menerimanya.
Faham?" tanya Guru kepada murid-muridnya. "Faham cikgu..."

No comments:

Related Posts with Thumbnails